Thursday, September 16, 2010

Sattelite

Frekwensi

Secara umum, jenis frekwensi yang digunakan oleh radio komunikasi adalah VHF(Very High Frequency) dan HF (High Frequency).

Apa itu VHF (Very High Frequency)?

VHF biasanya digunakan untuk radio komunikasi jarak dekat dan beroperasi pada frekwensi 100-300 Mhz. Hal ini disebabkan karena gelombang radio dipancarkan secara garis lurus (horizontal). Sehingga jika pada jarak antara 2 stasiun terdapat objek – objek seperti bangunan, pohon – pohon yang tinggi, ataupun pegunungan yang lebih tinggi dari pancaran gelombang radio, maka sudah pasti transmisi yang dikirimkan ataupun diterima akan terhambat. Gambarannya kira – kira seperti dibawah ini

Dari ilustrasi tersebut kita bisa melihat ada 3 objek yang berpotensi menghambat transmisi yaitu objek bangunan, dimana gelombang yang dipancarkan berhenti dan hilang ketika mengenai objek penghalang, kemudian objek pohon, diamana gelombang masih dapat dipancarkan sampai stasiun tujuan tetapi dengan sangat lemah, sehingga bisa saja transmisi yang disampaikan tidak dapat diterima dengan jelas. Terakhir adalah objek pegunungan, dimana gelombang yang dipancarkan dipantulkan kembali, sehingga transmisi yang dikirim sama sekali tidak dapat mencapai stasiun tujuan.

Apa itu HF (High Frequency) ?

HF (High Frequency) merupakan gelombang radio yang bekerja pada frekwensi 2 – 24 Mhz, dan biasanya digunakan untuk radio komunikasi jarak jauh karena sifat gelombangnya yang dapat memantul sehingga tidak memiliki efek hambatan pada objek. Dan ditambah lagi dengan kemampuan frekwensi ini untuk memantul pada lapisan ionosphere, sehingga jarak sejauh apapun dapat dijangkau oleh frekwensi ini, dengan catatan dalam keadaan cuaca yang cukup bagus. Gambarannya kira – kira seperti dibawah ini

Perhatikan bahwa gelombang pertama yang dikirimkan melewati lapisan ionosphere dan memantul kembali ke bumi menuju ke stasiun tujuan. Dan gelombang kedua yang terhambat oleh objek, memantul secara terus menerus sampai ke stasiun tujuan.

Dari kedua jenis frekwensi diatas, kita dapat melihat perbedaan yang signifikan. Dan penggunaan frekwensi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dari perorangan ataupun institusi. Tetapi bagi kebanyakan institusi, mereka biasanya selalu menggunakan radio komunikasi yang bekerja pada kedua frekwensi tersebut.

Seperti telah kita baca di artikel sebelumnya, bahwa kekuatan sinyal frekwensi VHF (Very High Frequency) sangat dipengaruhi oleh jarak pandang (line of sight) dan juga objek – objek yang berada di antara stasiun, maka timbul pertanyaan bagaimana cara untuk mengatasi kelemahan dari frekwensi tersebut?. Jawabannya adalah dengan menggunakan Repeater.

Repeater itu seperti apa?

Secara singkat repeater bisa diartikan sebagai unit logik atau medium yang digunakan untuk dapat mengatur keluar masuknya transmisi untuk kemudian memprosesnya dengan menerima ataupun mengirimkannya. Jadi apa hubungannya dengan meningkatkan kekuatan sinyal?

Itu karena repeater terdiri dari Transmitter dan Receiver sekaligus sehingga transmisi yang masuk dapat diterima sekaligus dikirimkan. Analoginya jika sebuah stasiun mengirimkan transmisi dengan melewati repeater, maka transmisi tersebut akan dikirimkan kembali ke stasiun tujuan yang masih berada dalam jangkauan (range) repeater. Nah dengan tujuan untuk menambah range tersebut, itulah sebabnya repeater selalu diletakkan di areal yang cukup tinggi, misalnya di areal menara, ataupun perbukitan, dengan ketinggian antenna-nya disarankan lebih dari 25 meter dari permukaan tanah.

repeateroff.gif repeateron.gif

Perhatikan perbedaan kedua gambar diatas, gambar pertama menunjukkan ketika dua stasiun saling melakukan transmisi, tetapi tidak dapat menjangkau stasiun lainnya. Sedangkan pada gambar kedua, dengan menggunakan repeater, kedua stasiun dapat berhubungan karena berada dalam jangkauan repeater. Secara teori, jika tidak menggunakan repeater, jangkauan transmisi frekwensi VHF hanya sekitar 2 km – 20 km, tetapi dengan menggunakan repeater bisa mencapai sekitar 40 km – 100 km.

Selain itu dengan menggunakan beberapa repeater secara bersamaan (pada frekwensi yang sama) jangkauan sinyal transmisi bisa semakin jauh.

Merek Repeater yang paling banyak digunakan saat ini adalah buatanMotorola, gr500.jpgkarena repeater merek ini lebih stabil dan juga lebih simpel, serta cara instalasinya pun cukup mudah.

Berikut ini skema instalasi repeater

repeaterscheme.gif

Prosedur umum pada saat melakukan instalasi repeater:

  1. Pastikan Repeater anda dalam keadaan baik, dan juga pastikan setting frekwensi pada Receiver dan Transmitter sudah benar.
  2. Survei area tempat Repeater akan diinstalasi, disarankan di perbukitan dan memiliki sumber power listrik, serta memiliki fasilitasgrounding yang baik. Misalnya di daerah tower stasiun radio.
  3. Setelah menemukan area yang baik, persiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti Repeater beserta kabel – kabelnya (Kabel Coaxial, Kabel Power), Antena Repeater, Batere (disarankan menggunakan Gel Batere) dan 2 kabel konektornya, disarankan dengan ketebalan lebih dari 5mm dengan satu wayar, Stabilizer2000W, Kabel Grounding, Kabel Power, dan juga jangan lupa untuk membawa peralatan pendukung instalasi seperti obeng, tang, gunting kabel, dsb.
  4. Mulailah dengan menghubungkan port Ground pada repeater dengan panel Grounding di area instalasi dengan menggunakan kabelGrounding.

Catatan: Jika fasilitas grounding tidak tersedia di area tersebut, berarti anda harus mempersiapkan besi kuningan dengan ukuran panjang minimal 5 meter sebagai penghantar. Kemudian setelah anda mengikat kabel Grounding pada besi, tanamlah besi tersebut dengan kedalaman minimal 8 meter di bawah permukaan tanah.

  1. Setelah proses pemasangan grounding selesai, kemudian hubungkan port kutub negatif dan positif pada repeater dengan batere.
  2. Lakukan instalasi Antena Repeater dengan memasangnya pada posisi yang cukup tinggi, minimal 25 meter diatas permukaan tanah. Akan sangat baik jika pada area terdapat tiang menara yang tinggi, sehingga Antena Repeater dapat dipasang pada tiang menara tersebut untuk mendapatkan ketinggian yang maksimal.
  3. Kemudian tarik kabel Coaxial dari port Antenna di repeater dan pasang pada antena yang telah anda pasang pada langkah #5. Lakukan instalasi kabel dengan sangat hati – hati dan rapi, untuk menghindari kerusakan pada kabel. Harap diingat kabel Coaxial ini jangan sampai tertekuk ataupun terpotong, karena akan mengurangi kekuatan sinyal bahkan dapat merusak Repeater itu sendiri.
  4. Jika semuanya telah terpasang dengan benar, maka pasanglah kabel Power pada Repeater dan hubungkan dengan stabilizer sebelum menghubungkannya pada socket arus listrik.
  5. Hidupkan Repeater, dan pastikan tombol Enable Repeater pada Repeater sudah di aktifkan.
  6. Cobalah melakukan transmisi.

Cara Kerja Satelit

Satelit merupakan sebuah benda diangkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi. Satelit dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan keguaananya seperti: satelit cuaca, satelit komonikasi, satelit iptek dan satelit militer.


Untuk dapat beroperasi satelit diluncurkan ke orbitnya dengan bantuan roket. Negara -negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia, Perancis dan belakangan Cina, telah memiliki stasiun untuk melontarkan satelit ke orbitnya.


Posisi satelit pada orbitnya ada tiga macam yaitu. Low Earth Orbit (LEO): 500-2,000 km diatas permukaan bumi. Medium Earth Orbit (MEO): 8,000-20,000 km diats permukaan bumi. Geosynchronous Orbit (GEO): 35,786 km diatas permukaan bumi.


Seluruh pergerakan satelit dipantau dari bumi atau yang lebih dikenal dengan stasiun pengendali. Cara kerja dari satelit yaitu dengan cara uplink dan downlink. Uplink yaitu transmisi yang dikirim dari bumi ke satelit, sedangkan downlink yaitu transmisi dari satelit ke stasiun bumi.

Komunikasi satelit pada dasarnya berfungsi sebagai repeater di langit. Satelit juga menggunakan transponders, yaitu sebuah alat untuk memungkinkan terjadinya komunikasi 2 arah.

Umumnya komunikasi satelit menggunakan banyak tranponders. Contohnya Intelsat VIII menggunkan 44 transponders dapat mengakomodir 22.500 telepon sirkuit dan 3 channel TV, pada masa sekarang ini sampai bisa mengakomodir komunikasi di Asia dan Afrika.



Antena satelit sangat penting peranannya dalam jaringan komunikasi satelit. Karena benda yang ini berfungsi sebagai penerima transimisi di setiap kawasan di dunia. Sedangkan satellite spacing (penempatan satelit) digunakan agar dalam melakukan transmisi lebih mudah berdasarkan kawasannya.

Sedangkan power system yang digunakan oleh satelit diperoleh melalui sinar matahari yang diubah ke bentuk listrik yang menggunakan Sel surya (Solar cells). Selain itu, satelit juga dilengkapi dengan sumber tenaga yang berdurasi 12 tahun yang merupakan bahan bakarnya agar dapat beroperasi.





Pernah menonton film seri Kura-kura Ninja? Anda pasti tahu kendaraan operasional mereka, sebuah mobil van dengan antena parabola di atasnya. Antena tersebut berfungsi sebagai perantara telekomunikasi antara ke empat ninja ketika berada di lapangan, dengan suhu mereka yang berada di markas bawah tanah. Walaupun dari sebuah film kartun, Anda sudah dikenalkan dengan sebuah perangkat telekomunikasi data yang aslinya bernama VSAT.

VSAT (Very Small Aperture Terminal) adalah stasiun bumi yang digunakan untuk menerima dan mengirim data, suara, dan gambar dari dan ke satelit. Disebut very small, karena stasiun ini menggunakan antena dengan ukuran yang sangat kecil, diameter piringannya antara 80 cm sampai 2,4 m. Dengan ukurannya yang kecil inilah, VSAT dapat bisa dibawa-bawa dan diletakkan di mana saja, di dalam hutan, di tengah laut, termasuk di atap mobil van Kura-kura Ninja tentunya.

Ukuran yang kecil serta kemampuan menerima dan mengirim data ke satelit, membuat VSAT menjadi solusi ampuh sarana telekomunikasi untuk daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau jaringan teresterial seperti kabel tembaga, serat optik, dan selular. Selain itu, di saat-saat darurat seperti bencana alam, ketika jaringan teresterial biasanya ikut mengalami gangguan, komunikasi data via satelit dapat menjadi solusi instan yang andal.

Anda masih ingat kasus terputusnya sebagian besar koneksi Internet di Indonesia akibat gempa yang melanda Taiwan awal tahun ini, bukan? Di saat sebagian besar pengguna Internet di tanah air tidak dapat mengakses server di luar negeri, ISP yang menggunakan komunikasi data via satelit sebagai cadangan masih dapat melayani para pelanggannya.

Cara Kerja VSAT
Secara sederhana, sebuah stasiun bumi kecil atau VSAT hanya menerima dan mengirimkan data ke satelit komunikasi, berbeda dengan antena parabola yang digunakan hanya untuk menerima siaran televisi via satelit. Selanjutnya, data tersebut dikirimkan ke sebuah stasiun bumi lainnya. Tipe komunikasi seperti ini dikenal dengan nama, point to point. Tapi, sebuah stasiun bumi juga dapat mengirimkan data satelit untuk diteruskan ke beberapa stasiun bumi lainnya sekaligus. Tipe seperti ini kita kenal dengan nama point to multipoint.

Dilihat dari contoh di atas, kita dapat mengetahui bahwa sebuah sistem VSATbekerja dengan adanya satelit dan stasiun bumi. Satelit yang digunakan olehVSAT adalah satelit geostasioner. Satelit ini selalu berada di tempat yang sama, sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya. Sampai saat ini, Indonesia telah meluncurkan lima satelit geostasioner, yakni Satelit Palapa-A, Satelit Palapa-B, Satelit Palapa-C, Satelit Telkom-1, dan Satelit Telkom-2.

VSAT menggunakan komunikasi radio frekuensi (RF) dua arah yang disebut uplink dan downlink. RF yang dipancarkan oleh stasiun VSAT ke satelit disebut uplink, dan sebaliknya RF yang dipancarkan oleh satelit ke stasiun VSATdikenal dengan nama downlink.

Antena VSAT memancarkan sinyal RF ke satelit sebesar 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz. Sedangkan sinyal RF yang lebih rendah diterima antenaVSAT dari satelit sebesar 3,7 GHz sampai dengan 4,2 GHz.

Pendapat umum mengatakan bahwa komunikasi data dengan satelit adalah yang tercepat. Padahal, pada kenyataannya tidaklah demikian. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah sekitar 700 milisecond, sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond.

Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data, yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi. Kekurangan lainnya adalahVSAT sangat rentan terhadap perubahan cuaca. Di negeri dengan curah hujan yang tinggi seperti Indonesia, komunikasi VSAT dapat mengalami gangguan atau penurunan kinerja.

Komponen VSAT
Di atas, telah digambarkan dua perangkat yang dibutuhkan dalam sebuah sistem VSAT. Lantas, bagaimana dengan VSAT itu sendiri? Komponen apa saja yang membangun sebuah stasiun bumi kecil ini?

Sebuah VSAT dibagi menjadi dua komponen utama, yakni outdoor unit (ODU) dan indoor unit (IDU). Secara kasat mata, ODU adalah piringan antena dengan diameter antara 80 cm sampai 2,4 m, block up converter (BUC) yang mengirimkan sinyal RF ke satelit atau disebut sebagai transmit (Tx), dan low-noise block converter (LNB) yang menerima sinyal RF dari satelit atau disebut juga receiver (Rx). Sementara IDU terdiri dari modem satelit atau router biasa yang berfungsi untuk memodulasi sinyal yang dikirim ke satelit, dan mendemodulasi sinyal yang diterima dari satelit.

Instalasi kedua komponen sangat sederhana, sehingga dapat dilakukan di mana saja. Untuk menjalankannya, cukup mengarahkan piringan antena ke satelit dan menghubungkan IDU dengan sumber listrik. Kepraktisan instalasi serta kemudahan dalam perawatannya inilah yang membuat VSAT banyak digunakan pada mesin-mesin ATM di tanah air. Mungkin karena alasan ini pulalah, tim Kura-kura Ninja memilih VSAT sebagai media komunikasi mereka, ketimbang harus menggunakan ponsel atau pager.

sumber


WIRELESS
Jaringan nirkabel atau yang sering disebut dengan wireless network cukup mudah untuk di set up, dan juga terasa sangat nyaman, terutama jika kita menginginkan agar bisa berjalan jalan keliling rumah atau kantor dengan komputer portable tetapi tetap bisa tetap mengakses jaringan internet. Namun, karena wireless menggunakan gelombang, maka akan lebih mudah untuk di-hack daripada koneksi yang menggunakan kabel. Ada beberapa tips disini untuk mengamankan wireless network.
Jaringan wireless: jaringan yang mengkoneksikan dua komputer atau lebih menggunakan sinyal radio, cocok untuk berbagi-pakai file, printer, atau akses Internet.
Berbagi sumber file dan memindah-mindahkannya tanpa menggunakan kabel.
Mudah untuk di-setup dan handal sehingga cocok untuk pemakaian di kantor atau di rumah.
Produk dari produsen yang berbeda kadang-kadang tidak kompatibel.
Harganya lebih mahal dibanding menggunakan teknologi ethernet kabel biasa. Bila Anda ingin mengkoneksikan dua komputer atau lebih di lokasi yang sukar atau tidak mungkin untuk memasang kabel jaringan, sebuah jaringan wireless (tanpa kabel) mungkin cocok untuk diterapkan. Setiap PC pada jaringan wireless dilengkapi dengan sebuah radio tranceiver, atau biasanya disebut adapter atau kartu wireless LAN, yang akan mengirim dan menerima sinyal radio dari dan ke PC lain dalam jaringan. Anda akan mendapatkan banyak adapter dengan konfigurasi internal dan eksternal, baik untuk PC desktop maupun notebook.Mirip dengan jaringan Ethernet kabel, sebuah wireless LAN mengirim data dalam bentuk paket. Setiap adapter memiliki nomor ID yang permanen dan unik yang berfungsi sebagai sebuah alamat, dan tiap paket selain berisi data juga menyertakan alamat penerima dan pengirim paket tersebut. Sama dengan sebuah adapter Ethernet, sebuah kartu wireless LAN akan memeriksa kondisi jaringan sebelum mengirim paket ke dalamnya. Bila jaringan dalam keadaan kosong, maka paket langsung dikirimkan. Bila kartu mendeteksi adanya data lain yang sedang menggunakan frekuensi radio, maka ia akan menunggu sesaat kemudian memeriksanya kembali.Wireless LAN biasanya menggunakan salah satu dari dua topologi--cara untuk mengatur sebuah jaringan. Pada topologi ad-hoc--biasa dikenal sebagai jaringan peer-to-peer--setiap PC dilengkapi dengan sebuah adapter wireless LAN yang mengirim dan menerima data ke dan dari PC lain yang dilengkapi dengan adapter yang sama, dalam radius 300 kaki (?100 meter). Untuk topologi infrastruktur, tiap PC mengirim dan menerima data dari sebuah titik akses, yang dipasang di dinding atau langit-langit berupa sebuah kotak kecil berantena. Saat titik akses menerima data, ia akan mengirimkan kembali sinyal radio tersebut (dengan jangkauan yang lebih jauh) ke PC yang berada di area cakupannya, atau dapat mentransfer data melalui jaringan Ethernet kabel. Titik akses pada sebuah jaringan infrastruktur memiliki area cakupan yang lebih besar, tetapi membutuhkan alat dengan harga yang lebih mahal.

MODEM
Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (Carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa (carrier) yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer.
Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem untuk diubah menjadi sinyal analog. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio.
Setibanya di modem tujuan, sinyal analog tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan dikirimkan kepada komputer. Terdapat dua jenis modem secara fisiknya, yaitu modem eksternal dan modem internal.
CARA KERJA MODEM

Kebanyakan modem yang digunakan di PC atau laptop dewasa ini adalah
dengan menggunakan teknik asynchronous. Asynchronous ini maksudnya bahwa ketika modem ini mengirimkan data
tanpa menggunakan clock untuk menyinkronisasikan kegiatan dari kedua sistem yang terhubung. Data dikirim dalam 1
byte yang berada dalam sebuah frame pada satu waktu. Frame tersebut berisikan sebuah start bit, data, dan biasanya
satu atau lebih stop bit. Start dan stop bit inilah yang memberitahukan kapan dan dimana data tersebut. Karena fungsi
inilah, si penerima akan tahu mana yang data dan mana yang noise, sehingga dapat diketahui mana yang dapat diterima
atau tidak. Modem ini juga bisa menggunakan parity sebagai error detection. Ada dua parity yang digunakan, odd dan
even. Jenis modem yang menggunakan parity ini sudah jarang digunakan pada masa sekarang ini. StandarISASI
Sistem Transmisi Untuk standarisasi sistem transmisi dari modem, maka dua badan dunia yaitu CCITT (Committee
Consultative International Telegraphique et Telephonique) dan ITU (International Telecommunication Union),
mengeluarkan sebuah standar yang dinamakan V-dot. Standar ini berhubungan dengan kecepatan kerja modem, tipe
kompresi data dan penanganan kesalahan data.

SATELLITE
Satelit. Adalah alat elektronik yang mengorbit bumi yang mampu bertahan sendiri.Bisa diartikan sebagai repeater yang berfungsi untuk menerima signal gelombang microwavedari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coveragenya yang merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima. Dalam komunikasi GEO ( merupakan sistem komunikasi satellite yang paling banyak) posisi satellite adalah sekitar 36.000 km diatas bumi.
Transmisi satelit memiliki dua keunggulan dibandingkan transmisi
{terestrial}, yaitu: (1) biayanya sama, baik itu dua atau duajuta sambungan (downlink) yang menerima informasi yang disiarkan. (2) tidak memerlukan investasi prasarana kabel yang banyak.

sumber